Promosi Doktor Evi Frimawaty
Sumber : http://www.ui.ac.id/id/news/archive/6261
Salah satu dampak yang muncul dari peningkatan produktivitas
pertanian adalah limbah dan gas emisi rumah kaca. Menurut laporan ALGAS (Asian Least Cost Greenhouse Gas Abatement Strategy), di Indonesia, sektor pertanian menyumbang 13,4% dari total emisi gas rumah gas rumah kaca pada tahun 1990, sedangkan Steinfield et al melaporkan bahwa sektor peternakan menyumbang 18% dari total emisi gas rumah kaca.
Kondisi
tersebut sebenarnya memberi peluang bagi pengembangan peternakan yaitu
melalui pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk, dan pemanfaatan jerami
padi sebagai pakan ternak. Konsep ini telah ada dan dikenal sebagai
Sistem Integrasi Padi dan Ternak (SIPT). Namun, sistem ini dianggap
gagal karena dalam pelaksanaannya masih parsial. Berdasarkan kondisi
tersebut, diperlukan upaya pengembangan model keberlanjutan integrasi
ternak sapi dengan tanaman pangan berbasis eco-farming.
Untuk
itu, Evi Frimawaty merasa perlu mengangkat hal ini dalam penelitian.
Hasilnya berupa disertasinya yang berjudul “Keberlanjutan Usaha Tani dan
Sapi Potong Terintegrasi berbasis Eco-farming” yang diuji dalam sidang
promosi doktor pada Sabtu (22/12) di Ruang Serbaguna Gd. IASTH
Pascasarjana, UI Salemba, Jakarta. Sidang diketuai oleh Prof. Dr.
Chandra Wijaya, M.M., M.Si., dengan tim penguji yang diketuai Prof. dr.
Haryoto Kusnoputranto, Dr.PH dan beranggotakan Dr. Ir. M. Hasroel
Thayib, A.P.U., Prof. Dr. drh. Herdis, M.Si., Prof. Dr. Ir. M. Havidz
Aima, M.S., serta Dr. Ir. Rochadi Tawaf, M.Si. Dalam menyusun disertasi,
Evi berada di bawah bimbingan promotor Dr. Adi Basukriadi, M.Sc. serta
ko-promotor Prof. Dr. Ir. Jasmal A. Syamsu, M.Si. dan Dr. dr. Tri Edhi
Budhi Soesilo, M.Si.
Hasil dari disertasi ini berupa beberapa
analisis. Analisis keberlanjutan memperlihatkan bahwa baik usaha tani
padi, usaha ternak sapi potong, maupun integrasi dan sapi secara
multidimensi kurang berkelanjutan. Berdasarkan analisis leverage
diketahuilah beberapa faktor pengungkit pada usaha tani padi, usaha
ternak sapi, dan integrasi padi dan sapi pada masing-masing ekologi,
ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, sedangkan faktor pengungkit yang
dapat diintervensi adalah pemanfaatan limbah jerami sebagai pakan,
pemanfaatan limbah kotoran sapi sebagai pupuk, dan tingkat konsumsi
beras.
Berdasarkan analisis system dynamics, dilakukan intervensi
pada variabel pengungkit sehingga menghasilkan empat skenario, yaitu
skenario Bussiness As Usual (BAU), skenario pesimis, skenario
moderat, dan skenario optimis. Model yang disarankan oleh Evi sebagai
peneliti adalah model dengan skenario moderat dan optimis, yaitu dengan
mengoptimalkan pemanfaatan 75%-100% limbah jerami padi sebagai pakan,
mengoptimalkan pemanfaatan 75%-100% kotoran sapi sebagai pupuk, dan
menurunkan konsumsi beras dari rata-rata 130 kg/kapita/tahun menjadi
80-90 kg/kapita/tahun.
Atas disertasinya, Evi berhasil menjadi
doktor dalam bidang ilmu lingkungan lulusan UI yang ke-64 sekaligus
doktor lulusan Program Pascasarjana UI yang ke-83. Evi lulus uji menjadi
doktor dengan yudisium sangat memuaskan. (YV)