29 Januari 2013

Promosi Doktor Evi Frimawaty

Sumber : http://www.ui.ac.id/id/news/archive/6261

Salah satu dampak yang muncul dari peningkatan produktivitas pertanian adalah limbah dan gas emisi rumah kaca. Menurut laporan ALGAS (Asian Least Cost Greenhouse Gas Abatement Strategy), di Indonesia, sektor pertanian menyumbang 13,4% dari total emisi gas rumah gas rumah kaca pada tahun 1990, sedangkan Steinfield et al melaporkan bahwa sektor peternakan menyumbang 18% dari total emisi gas rumah kaca.
Kondisi tersebut sebenarnya memberi peluang bagi pengembangan peternakan yaitu melalui pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk, dan pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak. Konsep ini telah ada dan dikenal sebagai Sistem Integrasi Padi dan Ternak (SIPT). Namun, sistem ini dianggap gagal karena dalam pelaksanaannya masih parsial. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan upaya pengembangan model keberlanjutan integrasi ternak sapi dengan tanaman pangan berbasis eco-farming.

Untuk itu, Evi Frimawaty merasa perlu mengangkat hal ini dalam penelitian. Hasilnya berupa disertasinya yang berjudul “Keberlanjutan Usaha Tani dan Sapi Potong Terintegrasi berbasis Eco-farming” yang diuji dalam sidang promosi doktor pada Sabtu (22/12) di Ruang Serbaguna Gd. IASTH Pascasarjana, UI Salemba, Jakarta. Sidang diketuai oleh Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.M., M.Si., dengan tim penguji yang diketuai Prof. dr. Haryoto Kusnoputranto, Dr.PH dan beranggotakan Dr. Ir. M. Hasroel Thayib, A.P.U., Prof. Dr. drh. Herdis, M.Si., Prof. Dr. Ir. M. Havidz Aima, M.S., serta Dr. Ir. Rochadi Tawaf, M.Si. Dalam menyusun disertasi, Evi berada di bawah bimbingan promotor Dr. Adi Basukriadi, M.Sc. serta ko-promotor Prof. Dr. Ir. Jasmal A. Syamsu, M.Si. dan Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si.

Hasil dari disertasi ini berupa beberapa analisis. Analisis keberlanjutan memperlihatkan bahwa baik usaha tani padi, usaha ternak sapi potong, maupun integrasi dan sapi secara multidimensi kurang berkelanjutan. Berdasarkan analisis leverage diketahuilah beberapa faktor pengungkit pada usaha tani padi, usaha ternak sapi, dan integrasi padi dan sapi pada masing-masing ekologi, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, sedangkan faktor pengungkit yang dapat diintervensi adalah pemanfaatan limbah jerami sebagai pakan, pemanfaatan limbah kotoran sapi sebagai pupuk, dan tingkat konsumsi beras.

Berdasarkan analisis system dynamics, dilakukan intervensi pada variabel pengungkit sehingga menghasilkan empat skenario, yaitu skenario Bussiness As Usual (BAU), skenario pesimis, skenario moderat, dan skenario optimis. Model yang disarankan oleh Evi sebagai peneliti adalah model dengan skenario moderat dan optimis, yaitu dengan mengoptimalkan pemanfaatan 75%-100% limbah jerami padi sebagai pakan, mengoptimalkan pemanfaatan 75%-100% kotoran sapi sebagai pupuk, dan menurunkan konsumsi beras dari rata-rata 130 kg/kapita/tahun menjadi 80-90 kg/kapita/tahun.

Atas disertasinya, Evi berhasil menjadi doktor dalam bidang ilmu lingkungan lulusan UI yang ke-64 sekaligus doktor lulusan Program Pascasarjana UI yang ke-83. Evi lulus uji menjadi doktor dengan yudisium sangat memuaskan. (YV)

Langganan Via Email

Masukkan Email Anda ke Kotak dibawah ini, untuk berlangganan tulisan:

Dikirim Oleh FeedBurner

Curriculum Vitae


Tentang Prof. Dr. Ir. Jasmal A. Syamsu,M.Si ? Silahkan Klik disini

Mari Bergabung

Jasmal A Syamsu

Jasmal A Syamsu ©Template Blogger Green by Dicas Blogger. Desain Tataletak: Sang Blogger

TOPO